Di gunung ini nyatalah orang-orang
yang bergegas melepas penat
Laksana memahat sejuta gundah
dan selalu pasrah pada kenyataan
Gunung ini bukan lagi persinggahan
dari gemuruhnya jiwa para pelestari alam
Gunung ini hanyalah pelampiasan
Keegoisan, kemunafikan atau juga ketololan
Hingga makin langka yang perduli
atau yang melindungi
Gunungku…
Menjeritlah, muntahkan murkamu
Jika tangismu lewat gersang ranting pohon terkulai tak didengar
Jika isakmu lewat luruhnya tanah tak di gubris
Mereka juga masih tertawa
Tamparlah otak sadar mereka
Dengan gemuruhmu
Dengan hujan abumu
Dengan ludah panasmu
Jika itu satu-satunya cara ‘tuk melumat segala kepongahan
Serta keserakahan mereka…
(Puncak-Puncak Gunung/ 6-4-2001)
Dari buku "LUDAH KEMBARA KECIL" @ Ganezh 2005
yang bergegas melepas penat
Laksana memahat sejuta gundah
dan selalu pasrah pada kenyataan
Gunung ini bukan lagi persinggahan
dari gemuruhnya jiwa para pelestari alam
Gunung ini hanyalah pelampiasan
Keegoisan, kemunafikan atau juga ketololan
Hingga makin langka yang perduli
atau yang melindungi
Gunungku…
Menjeritlah, muntahkan murkamu
Jika tangismu lewat gersang ranting pohon terkulai tak didengar
Jika isakmu lewat luruhnya tanah tak di gubris
Mereka juga masih tertawa
Tamparlah otak sadar mereka
Dengan gemuruhmu
Dengan hujan abumu
Dengan ludah panasmu
Jika itu satu-satunya cara ‘tuk melumat segala kepongahan
Serta keserakahan mereka…
(Puncak-Puncak Gunung/ 6-4-2001)
Dari buku "LUDAH KEMBARA KECIL" @ Ganezh 2005
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق